This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 01 Maret 2011

Jenis – Jenis Tower BTS

Tower 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll).



Tower 3 kaki dibagi 2 macam, Pertama tower tiga kaki diameter besi pipa 9 cm keatas, atau yang lebih dikenal dengan nama Triangle, Tower ini juga mampu menampung banyak antenna dan radio.
Kedua, tower tiga kaki diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter.
Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.


Tower satu kaki dibagi 2 macam,
Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole.
Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.
Tower BTS 40 meter memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk pesawat dengan frekuensi 800 MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk pesawat 1800 MHz). Sedangkan standar yang dikeluarkan WHO maximal radiasi yang bisa ditolerir adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9 watt/m2 (1800 MHz).
Sedangkan radiasi dari radio informatika/internet (2,4 GHz) hanya sekitar 3 watt/m2 saja. Masih sangat jauh dari ambang batas WHO 9 watt/m2.
Radiasi ini makin lemah apabila tower makin tinggi. Rata-rata tower seluler yang dibangun di Indonesia memiliki ketinggian 70 meter.
Dengan demikian radiasinya jauh lebih kecil lagi. Adapun mengenai isu mengancam keselamatan (misal robohnya tower), dapat diatasi dengan penerapan standar material, dan konstruksinya yang benar, serta pewajiban perawatan tiap tahunnya.





Alur Sistem BSS
Alur jaringan bisa diilustrasikan sebagai berikut: Pertama terpancar data atau sinyal dari ponsel yang diterima oleh antena (cell), dimana data atau sinyal tersebut dipancarkan lewat udara dalam area converage cell BTS. Kedua data atau sinyal yang diterima antena disampaikan melalui feeder (kabel antena), yang selanjutnya diolah dalam modul-modul hardware dan software BTS. Setelah itu tercipta output data yang diteruskan ke rangkaian luar BTS, yakni BSC. Untuk menghubungkan transmisi antara BTS dan BSC dipergunakan microwave.

Kegunaan BTS
Base Transceiver Station (BTS) adalah bagian dari network element GSM yang berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS melalui air interface dan berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis interface.
BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan perangkatnya. Sebuah BTS dapat mecover area sejauh 35 km (hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari Timing Advance (TA)). Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :
1. meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan
2. menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama
3. mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
4. Ikut mengontrol proces handover.
5. Frequency hopping

Dari kesimpulan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa BTS juga dapat berfungsi untuk mengontrol arus transaksi yang terjadi di setiap provider ketika terjadi proses pengisian ulang pulsa kepada konsumen. Dengan begitu maka ketika ada konsumen yang melakukan pengisian pulsa diluar BTS maka secara otomatis akan langsung terdeteksi oleh BTS itu sendiri.
Hal inilah yang saat ini sangat di perdebatkan dikalangan para pemain server, yang ujungnya membuat pusing dalam memasarkan penjualannya. Jika melihat dari sisi lain mungkin dengan adanya BTS ini provider dapat melihat langsung seberapa banyak pengguna mereka dalam suatu wilayah tertentu, sehingga ketika diwilayah tertentu penggunanya tidak mencapai target maka mereka akan melakukan promo-promo untuk menaikkan penjualannya.

Bagaimana BTS itu Bekerja

Seorang pelanggan yang sedang dilayani oleh BTS Gowa melakukan panggilan ke seorang pelanggan yang berada di Area BTS Pangkep. BTS gowa melalui antenna sectoral menerima sinyal tersebut ,setelah mendapatkan kedudukan di channel element BTS serta melalui beberapa proses konvesi dari Analog-Digital-Analog, gelombang Radio kemudian diteruskan ke BSC0 Mks melalui antenna Microwave, dengan interface E1. BSC ( Base Station Controller) disini bertanggung jawab untuk mengontrol beberapa BTS yang berada dalam daerah cakupannya, mengatur semua rute paket data dan trafik dari BTS ke MSC atau sebaliknya. BSC menerima Gelombang ini juga menggunakan Antena Microwave. BSC kemudian interface ke MSC dengan IS634. MSC (Mobile Switching Centre) Sebagai perangkat penyambung utama antar pelanggan, baik dalam jaringan itu sendiri atau diluar jaringan, MSC ini juga terhubung ke MSC lain dan PSTN (baca :telepon rumah). Setelah melalui beberapa proses call control dan Management mobility, MSC meneruskan kembali ke BSC kemudian BSC1 Mks – BTS maros – BTS pangkep. Informasi pun diterima oleh pelanggan yang berada dalam cakupan BTS Pangkep Tersebut. Jadi semua Gelombang radio dari BTS harus melewati BSC dan MSC terlebih dahulu. Tidak memungkinkan BTS langsung berkomunikasi ke BTS lainnya, meski bertetangga.
Jarak coverage sebuah BTS tergantung kontur daerah yang dilayani dan designnya Posisi antenna BTS itu sendiri. Untuk daerah flat, sebuah BTS mampu menjangkau sekitar 10 Km, dengan catatan tilting Antenna sectornya adalah Nol. Untuk daerah perkotaan, Jarak jangkauan lebih kecil, karena antenna difokuskan untuk melayani pelanggan yg padat yang berada disekitar BTS. Biasanya tiltingnya 3 dengan posisi Antena agak menunduk ke bawah.

Hubungan Antara Cell dan Converage
Cell dalam BTS mempunyai kaitan erat dengan converage (area layanan). Besar kecilnya cell tentu berpengaruh pada performa jaringan yang diterima oleh pelanggan. Penyediaan cell pun tidak terlepas dari faktor kontur permukaan bumi. Seperti tanah lapang, pegunungan dan daerah gedung bertingkat mempunyai pengaruh tersendiri dalam pemasangan cell BTS. Berikut ini dijelaskan beberapa tipe cell, dan luas converage yang mampu dicakup.

Macro cell – jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas gedung tinggi atau tower dengan ketinggian sekitar 50 meter. Ciri macro cell yakni memiliki transmit power yang lebih tinggi, dan converage lebih luas. Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota yang mempunyai kepadatan rendah (low traffic) dan sesuai bagi pelanggan yang membutuhkan mobilitas tinggi. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator, tergantung desain yang dibutuhkan. Maksimum macro cell mempunyai jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya beroperasi hingga 20 km saja. Ini disebabkan adanya halangan-halangan yang mengganggu penetrasi signal.

Micro cell – jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela pojok gedung. Macro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan kepadatan tinggi, namun bermobilitas rendah. Ciri micro cell yakni converage nya kecil namun kapasitas besar dengan transmit power yang rendah. Biasanya antenanya cukup dipasang di plafon atau langit-langit suatu ruangan, ada juga tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri dibagi ke dalam micro cell standar, pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai jangkauan antara 500 meter hingga 1 km.

Jenis dan Kelas BTS
Dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk penempatan BTS, dibagi kedalam kelas indoor dan outdoor. Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat di dalam shelter dan mall-mall.
Kelebihan BTS Indoor :
• spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel, dan relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan.
Kelemahan BTS Indoor :
• harus dilengkapi AC (Air Conditioner) sebagai pendingin
• Rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antaa -5 hingg 55 derajat celcius



BTS outdoor. Perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi module-nya hampir sama dengan BTS indoor.
KelebihanBTS outdoor :
• mempunyai spesifikasi tidak memerlukan ruangan khusus
• Dapat ditempatkan pada dinding (wall mounted), terowongan, dan pinggir jalan
• Sifatnya yang lebih fleksibel
Kelemahan BTS outdoor:
• desain yang lebih besar dan berat

Kemampuan BTS juga dipengaruhi kapasitas yang tersedia. Kapasitas dalam hal ini menyangkut daya tampung Trx (Tranceiver) atau frekuensi. Biasanya dalam satu tower BTS terdiri dari 3 cell. Jika 1 cell memiliki 3 Trx, dimana 1 Trx tersebut memiliki 8 time slot. Artinya time slot inilah yang digunakan oleh subscriber atau pelanggan untuk melakukan komunikasi selular. Dari 8 time slot, 1 time slot khusus digunakan untuk signaling yang berfungsi untuk membawa informasi tentang parameter cell. Sisanya tujuh time slot biasa digunakan untuk komunikasi voice dan GPRS. Jadi satu cell yang memiliki tiga Trx (3 x 8 slot) – 1 time slot, artinya terdapat 23 time slot yang bisa digunakan komunikasi oleh 23 pelanggan secara bersamaan. Singkatnya 69 percakapan suara dapat di cover bersamaan oleh 1 tower BTS dengan 3 cell yang ada.

perangkat jaringan wifi

PERANGKAT-PERANGKAT JARINGAN WIFI

Hardware Access Point + plus.


Perangkat dibawah ini adalah perangkat standard yang digunakan untuk access point. Access Point dapat berupa perangkat access point saja atau dengan dual fungsi sebagai internal router. Bahkan pada model terbaru sudah ditambahkan teknologi Super G dengan kemampuan double transmisi, smart DHCP bagi client network dan hardware standard monitor serta Firewall dan sebagainya.

Alat Access point dapat dipasangkan pada sebuah hub, cable modem atau alat lainnya untuk menghubungkan computer dengan WIFI kedalam sebuah network lain.



PCMCIA Adapter.


Alat ini dapat ditambahkan pada notebook dengan pada PCMCIA slot. Model PCMCIA juga tersedia dengan tipe G atau double transmit..


USB Wireless Adaptor




Termasuk perangkat baru dan praktis pada teknologi WIFI. Alat ini mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WIFI adapter dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC. Tetapi pada perangkat USB WIFI Adapter memiliki batasan. Sebaiknya mengunakan USB port 2.0 karena kemampuan sistem WIFI mampu mencapai data rate 54Mbps. Bila anda memerlukan kepraktisan, penambahan perangkat Wireless USB adaptor adalah pilihan yang tepat, karena bentuknya yang praktis dan dapat dilepas. Tetapi perlu diingatkan bahwa dengan supply power kecil dari USB port alat juga memilki jangkauan lebih rendah, selain bentuk antenna yang ditanam didalam cover plastik akan menghambat daya pancar dan penerimaan pada jenis perangak ini.





USB Add-on PCI slot


Perangkat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk melengkapi perangkat WIFI pada sebuah computer. Sama kemampuannya dengan PCI card wireless network tetapi mengunakan jack USB internal pada mainboard termasuk pemakaian power diambil dari cable tersebut. Perangkat pada gambar dibawah ini juga dapat diaktifkan sebagai Access Point melalui software driver. Kekuatan alat ini terletak pada antenna, dan memiliki jangkauan sama seperti PCI Wireless adaptor.



Mini PCI bus adapter


Perangkat miniPCI bus untuk WIFI notebook berbentuk card yang ditanamkan didalam case notebook. Berbeda dengan card yang digunakan pada computer dengan PCI interface. PCImini bus adalah slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor didalam sebuah notebook. Umumnya perangkat hardware dengan miniPCI bus tidak dijual secara umum, tetapi model terbaru seperti pada Gigabyte GN-WIAG01 dengan kemampuan WIFI Super G sudah dijual bebas untuk upgrade Wireless adaptor bagi sebuah notebook.



Perangkat mini PCI untuk wireless nantinya diberikan 2 buah socket antena dan terhubung dengan antena di sisi layar sebuah notebook. Untuk keterangan dimana perangkat ini dipasang, dapat dilihat pada gambar menginstall Mini PCI bus.



Install Mini PCI bus Wireless Adaptor
Adalah contoh sebuah notebook dengan interface PCIbus yang masih kosong.

Bila sebuah notebook sudah mendukung teknologi WIFI, biasanya sudah disediakan 2 kabel antenna yang menghubungkan PCIbus card ke external antenna.


Adalah penempatan jack antenna untuk PCImini card WIFI





PCI card wireless network

PCIcard Wireless network dapat juga berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot computer atau dengan mengambil power dari USB tetapi dipasangkan pada PCI slot. Perangkat Wireless network dapat juga diaktifkan menjadi Access point. Perangkat jenis PCI card dipasangkan permanen pada sebuah desktop PC.


Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

BRIDGE



Bridge merupakan alat yang digunakan untuk menyederhanakan sebuah jaringan besar menjadi jaringan lebih kecil, sehingga menjadi lebih efisien. Selain itu, bridge juga digunakan sebagai perantara atau jembatan yang menguhubungkan jaringan – jaringan dengan media transmisi berbeda.


REPEATER



Repeater adalah perangkat elektronik yang menerima sinyal dan mengirim ulang itu pada tingkat yang lebih tinggi dan / atau kekuatan yang lebih tinggi, atau ke sisi lain dari suatu halangan, sehingga sinyal bisa menutupi jarak yang lebih jauh.
Untuk menginstall jaringan MAN yang letaknya berjauhan, anda memerlukan alat yang bernama repeater. Fungsi repeater adalah untuk memperkuat sinyal yang berasal dari jaringan LAN pada gedung A dan jaringan LAN pada gedung B.

AP+ROUTER



Sebuah router nirkabel adalah perangkat yang melakukan fungsi router tetapi juga meliputi fungsi titik akses nirkabel dan switch jaringan. Mereka umumnya digunakan untuk memungkinkan akses ke Internet atau jaringan komputer tanpa memerlukan sambungan kabel. Hal ini dapat berfungsi dalam kabel LAN (local area network), hanya nirkabel LAN (WLAN), atau campuran kabel / jaringan nirkabel. Sebagian besar router wireless saat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

* LAN port, yang berfungsi dengan cara yang sama seperti port sebuah switch jaringan
* Port WAN, dapat terhubung ke jaringan luas, biasanya satu dengan akses Internet. Tujuan eksternal diakses menggunakan port ini. Jika tidak digunakan, banyak fungsi router akan dilewati.
* Wireless antena. Hal ini memungkinkan koneksi dari perangkat nirkabel lain (NIC (kartu antarmuka jaringan), repeater nirkabel, titik akses nirkabel, dan jembatan nirkabel, misalnya), biasanya menggunakan standar Wi-Fi.

Jenis-jenis antena

ANTENA HELICAL









Sebuah antena heliks adalah antena yang terdiri dari kawat melakukan luka dalam bentuk heliks sebuah. Dalam kebanyakan kasus, antena heliks sudah terpasang selama ground plane. Garis pakan dihubungkan antara bagian bawah heliks dan bidang tanah. Antena helix dapat beroperasi dalam satu dari dua mode utama: normal (selebaran) mode atau aksial (atau end-api) mode.





B: Dukungan Pusat,
C: Kabel Coaxial,
E: spacer / Mendukung untuk Helix itu,
R: Reflector / Base,
S: Elemen Aerial spiral

Dalam helix modus normal, dimensi heliks (diameter dan pitch) yang kecil dibandingkan dengan panjang gelombang. Antena bertindak sama ke dipol elektrik pendek atau monopole, dan pola radiasi, yang serupa dengan ini adalah antena omnidirectional, dengan radiasi maksimum pada sudut kanan terhadap sumbu helix. Radiasi terpolarisasi linier sejajar dengan sumbu helix.

Dalam modus heliks aksial, dimensi heliks adalah sebanding dengan panjang gelombang yang. Fungsi antena sebagai antena directional memancarkan sinar dari ujung helix itu, di sepanjang sumbu antena. Ia memancarkan gelombang radio sirkuler terpolarisasi

Memancar di 90 derajat dari sumbu helix desain ini efisien sebagai radiator dikurangi panjang praktis bila dibandingkan dengan operasi jenis lain seperti base-loaded, top-loaded atau pusat-load cambuk. Mereka biasanya digunakan untuk aplikasi di mana mengurangi ukuran merupakan faktor kritis operasional.

Ini sederhana dan praktis "Helicals" terutama dirancang untuk menggantikan antena sangat besar. mengurangi ukuran mereka oleh karenanya paling cocok untuk Mobile dan Portable frekuensi tinggi (HF) komunikasi dalam MHz 1 sampai 30 kisaran operasi MHz.

Biasanya luka dalam pola linear "spiroidal" (paralel konstan berubah spasi) memberikan radiasi seragam yang konsisten sebagai setara berukuran berkurang sehubungan dengan antena 1 / 4 gelombang standar. Konsep ini terbukti praktis dengan desain Australia. [rujukan?]

Efek dari jenis 'ukuran berkurang 1 / 4 gelombang' concertinaed adalah bahwa pencocokan impedansi berubah dari 50 ohms nominal antara 25 sampai 35 ohm impedansi dasar. Ini tampaknya tidak akan merugikan operasi atau sesuai dengan jalur transmisi 50 ohm normal, asalkan pakan menghubungkan adalah setara listrik dari gelombang 1 / 2 pada frekuensi operasi.



Antenna Sectoral

Antenna Sektoral kadang kala di sebut dengan Antenna Patch Panel pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan antenna omni. Biasanya digunakan untuk Access Point bagi sambungan Point-to-Multi-Point (P2MP). Umumnya antenna sektoral mempunyai polarisasi vertikal, beberapa diantaranya juga mempunyai polarisasi horizontal.



Antenna sektoral umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8 km. Tingginya penguatan pada antenna sektoralpola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan. biasanya di kompensasi dengan lebar

Pada gambar di bawah di perlihatkan pola radiasi antenna sektoral. Secara umum radiasi antenna lebih banyak ke muka antenna, tidak banyak radiasi di belakang antenna sektoral. Radiasi potongan vertikal tidak berbeda jauh dengan antenna omni.

Antenna sektoral biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.

Tampak pada gambar adalah pola radiasi antenna A2.45LP14 di jual oleh YDI.COM dengan lebar beam 180 derajat. Baik pola radiasi horizontal & pola radiasi vertikal.


























Antena Omnidirectional

Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan kekuasaan seragam dalam satu pesawat, dengan kekuatan radiasi berkurang dengan sudut elevasi di atas atau di bawah pesawat, jatuh ke nol pada sumbu antena. Pola radiasi ini sering digambarkan sebagai "berbentuk donat". Antena Omnidirectional berorientasi vertikal secara luas digunakan untuk antena nondirectional di permukaan bumi karena mereka memancar sama di semua arah horizontal, sedangkan daya terpancar tetes off dengan sudut elevasi sehingga energi radio sedikit yang bertujuan ke langit atau turun ke bumi dan terbuang . Antena Omnidirectional banyak digunakan untuk antena penyiaran radio, dan pada perangkat mobile yang menggunakan radio seperti ponsel, radio FM, talkie-talkie, Wifi, telepon nirkabel, GPS serta BTS yang berkomunikasi dengan radio selular, seperti polisi dan taksi dispatcher dan komunikasi pesawat.


Jenis

Jenis-jenis antena gain rendah omnidirectional adalah antena cambuk, "Rubber Ducky", tanah pesawat antena, berorientasi vertikal antena dipole, antena discone, radiator tiang dan antena loop horizontal (atau halo antena) (Kadang-kadang bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'melingkar udara 'karena bentuknya).


Keuntungan antena omnidirectional Tinggi juga dapat dibangun. "Keuntungan yang lebih tinggi" dalam hal ini berarti bahwa antena memancarkan energi yang lebih sedikit pada sudut elevasi lebih tinggi dan lebih rendah dan lebih dalam arah horisontal. Keuntungan antena omnidirectional tinggi umumnya direalisasikan menggunakan array dipole kesegarisan. Array ini terdiri dari dipol setengah panjang gelombang dengan metode pergeseran fasa antara setiap elemen yang menjamin arus dalam setiap dipol dalam tahap. Colinear Coaxial atau antena COCO dialihkan menggunakan bagian koaksial untuk menghasilkan radiatiors setengah panjang gelombang di-fase. Sebuah Array Franklin menggunakan bagian setengah panjang gelombang pendek berbentuk U yang membatalkan radiasi di medan jauh-untuk membawa setiap bagian dipole setengah panjang gelombang ke tahap yang sama.
Jenis antena omnidirectional keuntungan yang lebih tinggi adalah Colinear Coaxial (COCO) antena dan MIKROSTRIP Omnidirectional Antenna (OMA).
Beberapa antena planar (dibangun dari printed circuit board) adalah antena omnidirectional.
Vertikal terpolarisasi VHF-UHF antena biconical 170 - 1100 MHz dengan omni directional H-pesawat pola.
Analisis

Antena omnidirectional hanya 3-dimensi adalah gain antena isotropik, bangunan teori yang berasal dari pola radiasi antena aktual dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan antena memperoleh kekuasaan dan sistem radio terpancar efektif.


ANTENA OMNI

Antena Omni memiliki pola radiasi yang menyebar sama rata ke segala arah, sehingga cocok digunakan sebagai antena access point.



Jarak bagian bawah dekat connector coax adalah 1/2 panjang gelombang, jarak bagian tengah adalah 3/4 panjang gelombang, dan panjang bagian ujung (whip) sedikit lebih pendek dari 3/4 panjang gelombang, untuk mengurangi efek capacitance.
Pada WiFi digunakan frekuensi 2.412MHz sampai dengan 2.484MHz, oleh karena itu, 1/2 panjang gelombang adalah 61mm, dan 3/4 panjang gelombang adalah 91.5mm.
Jika anda ingin memasukan antenna ini ke pralon diameter 20 mm, maka pastikan diameter coil yang digunakan sekitar 15 cm ... jangan mengikuti diameter 1 panjang gelombang seperti yang di gambar.



Antena parabola
Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.







Wajanbolic e-goen
WARNING: Antenna wajanbolic e-goen sangat sensitif terhadap arah antenna, anda harus pelan-pelan mengarahkan antenna ke base station supaya dapat sinyal maksimum.


Antenna Wajan, atau Wajanbolic e-goen merupakan terobosan dalam Teknologi RT/RW-net. AntennaWajanbolic e-goen dapat menjadi client yang murah dalam sebuah RT/RW-net sehingga kita dapat ber Internet dengan murah. Internet murah bukan berarti mencuri bandwidth dan ber Internet gratis, seperti kebanyakan orang menyangka. Internet menjadi murah karena beban biaya di tanggung ramai-ramai oleh banyak mengguna di sebuah RT/RW dalam RT/RW-net




Pak Gunadi dan Wajanbolic e-goen
Antenna Wajanbolic e-goen di kembangkan oleh Pak Gunadi (Pak Gun) atau lebih di kenal e-goen. Pak Gun berasal dari Jogyakarta alumni STEMBAYO. Informasi terakhir, beliau bekerja di Indosat menjadi salah seorang yang bertanggung jawab di Stasiun Bumi Indosat di Purwakarta. Sejak 2005-awal 2006, sosok e-goen dominan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan antenna wajan & antenna panci di Indonesia. Antenna wajan yang kemudian dikenal sebagai wajanbolic e-goen menjadi andalan utama bagi mereka yang ingin membangun RT/RW-net atau Wireless Internet murah di rumahnya dengan modal sekitar Rp. 300-350.000 saja.
Pak Gun aktif di mailing list indowli@yahoogroups.com dan mengajarkan subscriber indowli@yahoogroups.com teknik-teknik membuat antenna murah menggunakan wajan, kaleng, pipa pralon. Dengan peralatan yang sangat sederhana kita dapat membangun sambungan Wireless Internet yang cukup jauh untuk menjangkau wilayah lebih dari 2-4 km.

Collinear omni
Antena ini sangat sederhana untuk dibuat, memerlukan hanya sepotong kawat, sebuah soket N dan pelat metal segi empat. Antena ini bisa digunakan baik dalam gedung atau di luar untuk sambungan jarak pendek point-to-multipoint. Pelat dibuatkan lubang yang dibor di tengah untuk tempat soket casis tipe N yang diletakan di tengah pelat. Kawat disolder ke pin pusat soket N dan mempunyai lilitan untuk memisahkan elemen tahapan yang aktif. Dua versi antena memungkinkan: sesuatu dengan dua tahapan elemen dan dua buah lilitan dan satu lagi dengan empat tahapan elemen dan empat lilitan. Untuk antenna yang pendek gain akan kecil sekitar 5 dBi, sedangkan antenna yang panjang dengan empat elemen akan mempunyai gain 7 sampai 9 dBi.
Jika anda mempunyai spektrum analyzer dengan tracking generator dan directional coupler, anda dapat memeriksa kurva dari daya yang di pantulkan oleh antenna. Gambar di bawah menunjukkan sebuah gambaran spektrum analyzer.
Jika anda bermaksud memakai antena ini di luar ruangan, anda akan perlu membuatnya tahan cuaca. Metode yang paling sederhana adalah menutup seluruh bagian dengan sepotong pipa PVC besar yang tertutup dengan penutupnya. Lubangi bagian bawah untuk coa, dan sekatlah antena tersebut secara rapat dengan silikon atau lem PVC.

Cantenna
Antena bumbung gelombang, yang kadang-kadang disebut Cantenna dari asal “can antenna” atau antenna kaleng, menggunakan kaleng sebagai bumbung gelombang dan sebuah kawat pendek yang disolder di konektor N sebagai probe untuk peralihan dari kabel koaksial ke bumbung gelombang. Pembuatan antena ini sangat murah karena hanya menggunakan konektor, kaleng bekas makanan, jus dan sebagainya. Antena ini adalah antena pengarah, yang berguna untuk sambungan point-to-point dengan jarak pendek ke sedang. Antena ini juga dapat digunakan sebagai input untuk piringan atau kisi-kisi parabolik.
Tidak semua kaleng dapat digunakan untuk dibuat sebagai antena karena harus memenuhi ukuran tertentu..

* Nilai diameter D input yang dapat di terima adalah antara 0,60 dan 0,75 panjang gelombang di udara pada frekuensi yang diinginkan. Panjang gelombang frekuensi 2.44 GHz adalah 12,2 cm, oleh sebab itu diameter kaleng sebaiknya dalam wilayah 7,3 - 9,2 cm.
* Panjang kaleng L sebaiknya sedikitnya 0,75 G, di mana G adalah panjang gelombang pemandu dan diberi oleh:




G = --------------------------
sqrt(1 – ( / 1.706D)2)

Untuk D = 7,3 cm, kita membutuhkan sebuah kaleng berukuran sedikitnya 56,4 cm, sedangkan untuk D = 9,2 cm kita membutuhkan kaleng berukuran sedikitnya 14,8 cm. Secara umum semakin kecil diameternya, semakin panjang kaleng yang dibutuhkan. Untuk contoh yang kami berikan, kami akan memakai kaleng minyak berdiameter 8,3 cm dan mempunyai panjang sekitar 21 cm.

* Probe untuk kabel koaksial untuk injeksi ke bumbung gelombang sebaiknya ditempatkan dengan jarak S dari dasar kaleng, dengan rumus yang diberi oleh: S = 0,25 λG



Panjangnya harus 0,25 λ, yang pada 2,44 GHz adalah 3,05 cm.

Gain untuk antena akan sekitar 10 sampai 14 dBi, dengan beamwidth sekitar 60 derajat.



Antenna Kaleng USB WLAN




Judhi Prasetyo judhi@prasetyo.net, adalah seorang IT professional di Singapura. Membuat sendiri antenna yang sangat sederhana sekali dengan kaleng.
Bermodal sebuah USB WLAN dan sebuah kaleng. Kaleng di beri lubang agar antenna bawaan USB WLAN dapat di masukan ke dalam kaleng.
Tampak pada gambar ada antenna kecil dari USB WLAN yang masuk ke lubang yang telah di sediakan di kaleng.

Dengan memasukan antenna kecil tersebut ke kaleng, semua sinyal radio yang di pancarkan menjadi mengarah ke satu arah sehingga kadang kala bisa mencapai jarak satu km.
Beberapa diantara teman-teman memasang antenna kaleng ini di antenna parabola sehingga jarak bisa mencapai 4-5km.
Polarisasi Antenna

Sinyal gelombang elektromagnetik berpropagasi melalui udara dalam dua polarisasi, medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-field), yang saling tegak lurus 90 derajat satu sama lain. Polarisasi antenna relatif terhadap medan listrik (E-field) dari antenna.

* Jika E-field horizontal, maka antenna mempunyai polarisasi horizontal.
* Jika E-field vertikal, maka antenna mempunyai polarisasi vertikal.

Apapun polarisasi antenna yang anda pilih, semua antenna pada jaringan radio yang anda bangun harus mempunyai polarisasi yang sama tidak peduli tipe antenna yang digunakan.
Dengan menggunakan polarisasi antenna yang benar, sangat mungkin bagi kita untuk:

* Meningkatkan isolasi terhadap sinyal yang tidak di inginkan. Diskriminasi terhadap polarisasi silang / cross polarization (x-pol) sekitar 20-25 dB.
* Meredam interferensi.
* Mendefinisikan daerah layanan.

Antenna SektoralAntenna Semigrid Parabolic Dengan Polarisasi Horizontal
Antenna Sektoral
Antenna Semigrid Parabolic Dengan Polarisasi Horizontal
Tampak pada gambar di samping adalah sebuah antenna sektoral. Antenna sektoral maupun antenna omni biasanya memiliki polarisasi vertikal. Antenna ini memancarkan sinyal dengan polarisasi vertikal. Karena wilayah layanan antenna sektoral dan antenna omni yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di Access Point yang dipasang di base station untuk sambungan Point-To-Multi-Point (P2MP). Oleh karena sangat logis untuk menggunakan antenna dengan polarisasi vertikal di sambungan P2MP. Walaupun pada hari ini cukup banyak antenna sektoral dan antenna omni yang mempunyai polarisasi horizontal.
Pada gambar tampak sebuah antenna parabola dengan sebuah elemen dipole di mukanya. Tampak antenna dipole kecil tersebut terletak pada possisi horizontal. Hal ini menyebabkan medan magnet (E-field) yang di bangkitkan ber-polarisasi horizontal. Biasanya antenna berpolarisasi horizontal digunakan pada sambunga Point-To-Point (P2P).

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More